Fakta Seputar Lautan

Diposting oleh adh-id on 25.6.11

Disadari atau tidak, hampir setiap hari kita selalu "berinteraksi" dengan lautan. Tidak percaya?. Apakah anda pernah menggunakan beberapa produk berikut ; pasta gigi, sampo, kosmetika (make-up), obat-obatan, es krim, yoghurt, sunscreen. Saya yakin semua dari kita pernah menggunakannya walaupun tidak semua item yang sudah saya sebutkan. Anyway mana lautannya ?

Pak dhe, harus diingat, kita tidak hanya berinteraksi dengan laut saat menangkap ikan atau mengunjungi suatu pantai saja. Menggunakan apa yang laut hasilkan juga merupakan salah satu bentuk interaksi. Laut tidak melulu hanya tentang ikan. Laut menyimpan beragam hayati yang dapat dimanfaatkan demi kemaslahatan manusia. Tidak berlebihan jika para ahli mengatakan laut sebagai sumber mega biodiversity. Nah, pasta gigi et.al. adalah bentuk pemanfaatan tersebut. Pasta gigi, kosmetika, dan es krim mengandung karagenan (sejenis algae merah) ; Sunscreen mengandung organisme terumbu karang (coral reef), yoghurt mengandung agar, didalam sampo terkandung ganggang (kelp) ; obat-obatan semisal obat alergi anti peradangan mengandung Gorgonian (sejenis invertebrata laut (jenis karang) yang kaya akan sterol). Dari mana semua itu berasal?. Bukan dari kebun duren apalagi toko bangunan, tapi dari laut. Belum lagi kekayaan non hayati lainnya semisal minyak bumi dan bermacam-macam mineral. Luar biasa bukan?.

Namun ada kabar buruk dari International Union for Conservation of Nature dan International Programme on the State of the Ocean. Keduanya menyebutkan, keberlangsungan lautan kita (beserta biota-biotanya) saat ini berada diujung tanduk. Nah lho! Walaupun tidak ikut dalam penelitian tapi saya setuju dengan pernyataan mereka. Setidaknya saat ini telah banyak (bahkan dengan kasat mata) kita temukan degradasi lingkungan dan bergesernya keseimbangan komunitas di dalam ekosistem laut. Sebagai contoh, adanya eksploitasi berlebih. Penangkapan terus menerus tanpa memberikan kesempatan biota tumbuh dewasa dan bereproduksi dapat memutus siklus hidup biota. Kita harus meluruskan beberapa asumsi yang kurang tepat di masyarakat bahwa alam memiliki kemampuan memulihkan dirinya sendiri. Harus diingat, alam akan merespon ketidakseimbangan, mengembalikannya kepada keseimbangan hanya dalam batas tertentu. Bagaimana dengan eksploitasi dengan cara yang salah?. Penangkapan ikan menggunakan bahan peledak adalah contoh nyata aktivitas yang dapat menyebabkan degradasi lingkungan laut. Contoh selanjutnya yaitu pencemaran. Tumpahan minyak, keberadaan PLTU, pengerukan dasar laut, dan pestisida adalah contoh yang saya ketahui banyak menjadi penyabab kematian karang. Hal terakhir yang bisa saya sebutkan yaitu terjadinya perubahan iklim. Dampaknya tidak hanya terjadi di darat, akan tetapi juga di laut, misalnya cuaca ekstrim dalam bentuk badai atau ombak yang kuat. Nah, perusakan mekanik oleh badai atau ombak merupakan salah satu penyebab terbesar pengerusakan komunitas biota laut semisal karang. Kalau dirunut lagi, siapakah yang berperan besar menyebabkan perubahan iklim dunia?. Simak Q.S. Ar-Ruum:31 berikut:

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”

So, Masih ingin terus "berinteraksi" dengan lautan?. Mari berkaca kepada ayat di atas dalam bersikap dan bertindak. Sudah sewajarnya, kita yang mengambil manfaat dari apa yang diciptakan-Nya juga menjaga kelestarian ciptaan-Nya tersebut.

{ 3 komentar... read them below or add one }

PERMINA DEMAK (Perkumpulan Masyarakat Perikanan Nusantara) mengatakan...

PERMINA DEMAK Sangat mendukung akan kelestarian lingkungan dengan pengelolaan tanah dan air kolam budidaya perikanan darat dan laut dengan pemakaian probiotik yang ramah lingkungan agar kelestarian lingkungan tetap terjaga hingga anak cucu kita nanti. SALAM kenal dg PERMINA DEMAK.

adh-id mengatakan...

betul..sudah seharusnya kita menerapkan prinsip budidaya yang ramah lingkungan. go green 4 a better life.
salam kenal kembali :)

GERBANG PERTANIAN mengatakan...

Betul sekali mas siapa lagi yang akan menyelamatkan bumi ini kalau bukan manusia. Hidup pertanian organik!!

Posting Komentar