Batik: Nyaris Dirampas, Sekarang Menuai Popularitas

Diposting oleh adh-id on 11.12.10

Membatik adalah seni melukis kain dengan teknik pewarnaan khusus. Seni membatik merupakan seni tradisional yang telah menjadi bagian dari budaya Indonesia khususnya Jawa. Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi turun temurun, sehingga kadangkala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu.

Semula batik dibuat di atas bahan dengan warna putih yang terbuat dari kapas yang dinamakan kain mori. Akan tetapi dewasa ini batik juga dibuat di atas bahan lain seperti sutera, poliester, rayon, dan bahan sintetis lainnya. Pemanfaatannya pun tidak lagi hanya sebagai kain panjang, melainkan juga untuk bahan kemeja, seprai, taplak meja, dan hiasan dinding.

Berdasarkan teknik pembuatannya, batik dibedakan menjadi batik tradisional (batik tulis), batik cap, dan batik lukis. Batik tulis adalah batik yang ragam hiasnya dilukis dengan tangan, menggunakan canting dan malam. Batik cap adalah batik yang dibuat dengan menggunakan cetakan yang biasanya terbuat dari tembaga, sedangkan batik lukis dibuat dengan cara melukis langsung pada bahan atau kain.

Batik memiliki banyak ragam hias (motif). Ragam hias ini dipengaruhi oleh letak geografis pembuatan batik, kepercayaan dan adat istiadat, kekayaan alam (flora-fauna), dan hubungan dengan daerah lain. Berdasarkan hal tersebut, batik dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu Batik Pesisir dan Batik Solo-Yogya.

Batik Pesisir
Ragam hias batik pesisir banyak dipengaruhi ragam hias asing, terutama Cina. Hal ini disebabkan daerah pesisir Pulau Jawa adalah wilayah perdagangan yang sering disinggagi kapal asing. Motif batik pesisir bersifat alami dengan aneka ragam warna. Batik pesisir yang terkenal adalah batik Indramayu, Cirebon, Pekalongan, Lasem, dan Garut. Batik pesisir yang terkenal dari luar Jawa adalah batik Madura dan batik Jambi yang mendapat pengaruh dari Indramay, Cirebon, dan Lasem.

Batik Solo-Yogya
Ragam hias batik Solo-Yogya memiliki ciri-ciri simbolis dengan latar belakang budaya Hindu-Jawa. Warnanya didominasi warna soga, indigo (biru), hitam, dan putih. Pada masyarakat Solo-Yogya terdapat tata cara pemakaian batik yang berkaitan dengan kedudukan sosial si pemakai dan peristiwa saat batik dikenakan. Misalnya, pada upacara perkawinan pengantin harus memakai motif sidomukti atau sidomulyo yang melambangkan harapan dan doa. Sementara orang tua memakai motif truntum yang berarti menuntun atau membimbing.

Sempat diklaim Malaysia sebagai warisan budaya mereka, batik pada 2 Oktober 2009 telah ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan non Bendawi Indonesia (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity). Tingginya minat terhadap batik adalah bentuk lain dari kebanggaan masyakat terhadap warisan luhur budaya ini di samping kesadaran untuk melestarikannya. Dengan semakin intens nya pemberitaan di berbagai media, secara tidak langsung kita telah mempromosikan kebudayaan nasional kepada masyarakat internasional sehingga masyarakat dunia akan lebih mengenal keragaman budaya nasional kita.

{ 1 komentar... read them below or add one }

Anonim mengatakan...

batik semakin terkenal yah. saya pernah nonton, ternyata ada jg seleb hollywood yang mengoleksi batik. sebaiknya pemerintah menginventarisir keragaman nilai luhur Indonesia yang lain, biar tidak lagi diakui oleh tetangga. nice post

Posting Komentar