Selamatkan Jakarta

Bagi warga jakarta, banjir merupakan aktivitas tahunan. Tak heran jika warga sudah terbiasa dengan kejadian ini. Pergantian kepala daerah dari waktu ke waktu belum juga bisa menuntaskannya. Tidak adakah solusinya karena yang dihadapi adalah alam?.

Jika kita cermati, penyebab banjir Jakarta adalah alih fungsi kawasan tangkapan atau resapan air, IMB tanpa mempertimbangkan keseimbangan ekologis, serta buruknya sistem drainase sungai. Selain itu, faktor alam berupa tingginya curah hujan, kerusakan lingkungan, dan banjir kiriman turut menjadi penyebabnya.

Baru-baru ini, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jakarta (2010) memprediksikan Jakarta Utara akan tenggelam 20 tahun mendatang, bahkan 90 persen dari luas Jakarta akan tenggelam pada 2050 akibat naiknya permukaan air laut dan turunnya muka air tanah. Jika tidak segera ditindaklanjuti, tidak menutup kemungkinan hal itu akan benar-benar terjadi apalagi bila pemerintah meneruskan kebijakan berbasis konvesi lahan. Kenyataannya, pertumbuhan bangunan lebih besar dan lebih cepat dibandingkan dengan pembangunan ruang terbuka hijau.

Untuk mengatasi masalah ini setidaknya ada beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu mengkaji ulang seluruh kawasan Jakarta berbasis ekologi, menjamin hak masyarakat untuk Andil dalam penataan kota, dan menaikkan ruang terbuka hijau. Tanpa aturan yang benar, wilayah jakarta khususnya, akan segera tenggelam. Semua kembali kepada inisiatif tulus pemerintah serta peran serta warga dan seluruh komponen masyarakat untuk bergerak bersama meminimalkan banjir atau malah mempercepat tenggelamnya Jakarta.