Most [Wanted Vs Abused] Leader

Diposting oleh adh-id on 1.8.13

Saya pernah membaca sebuah buku, seorang pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang mengajarkan dan membawa bawahannya kepada kesuksesan. Ia senang dengan bawahan yang punya inisiatif.  Ia senang dengan bawahan yang ingin maju.  Ia menghargai usaha bawahan namun tidak segan untuk menegur dan membimbingnya jika mereka salah.  Intinya ia senang melihat bawahannya sukses.

Tipe pemimpin diatas merupakan tipe yang sangat disukai oleh bawahannya.  Mengapa ?.  Karena Ia akan memotivasi para bawahan serta menciptakan iklim kerja yang kondusif.  Saya pribadi pun merasakan, hal pertama yang mendukung efektivitas kerja adalah rasa nyaman, tidak melulu berkaitan dengan fasilitas yang wah namun perasaan yang timbul dari suasana kerja itu sendiri.  Most wanted begete dah yang seperti itu.

Ibarat dua sisi mata uang, tidak ada yang identik  sekalipun dalam dunia kerja.  Ada juga lho pimpinan yang kerjaannya setiap hari marah-marah. Mungkin buat dia setiap hari adalah hukuman. Tidak marah sehari mungkin bisa menyebabkan kematian [:p]. Jam 09.00 ngomong A, eh 2 jam kemudian bisa jadi Z. Mendisposisikan kewenangan saat pergi dan ketika kewenangan itu dijalankan ia malah marah-marah, " disini yang jadi pimpinan kamu apa saya ?". Belum lagi pemimpin yang maunya selalu dihormati, diperlakukan istimewa, selalu disambut ketika ia berkunjung. Most abused nih yang kayak gini. Kalau dia pindah tugas pasti bawahannya pada syukuran, tumpengan bareng di kantor. Tapi yang namanya dunia nyata, suatu saat kita pasti akan bertemu dengan makhluk yang seperti ini.

Harus diingat, jangan merasa superior saat berada diatas karena tidak ada yang menjamin anda selalu diposisi tersebut. Jangan mempersulit apalagi menghalangi bawahan yang ingin maju (apalagi kalau sudah dilakukan sesuai prosedur yang ada). Ente mau ga dipersulit kematiannya sama Tuhan ?. Atau kubur nya dipersempit karena kezholiman ente ?. Jadilah pemimpin yang dihormati, disegani, dan dihargai karena atitude dan prestasi, bukan karena posisi.

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar